Tantangan Bekerja dari Rumah yang Perlu Pimpinan Ketahui!
Pandemi global terasa berat bagi setiap orang dengan cara berbeda,namun beberapa orang memikul beban yang lebih berat daripada yang lain. Survei yang dilakukan VINOTI Office tahun 2021 lalu, menunjukkan bahwa 75,5% responden memilih bekerja secara hybrid atau kombinasi bekerja di kantor (WFO) atau dari mana saja termasuk dari rumah (WFH)*). Tantangan muncul karena tidak semua karyawan memiliki kondisi kerja yang ideal di rumah. Kondisi kerja yang tidak ideal ini dapat menurunkan produktivitas dan rasa keterikatan serta peningkatan level stres pada karyawan.
Para pengambil keputusan di perusahaan yang lebih cenderung “memiliki” kondisi kerja yang ideal di rumah, dapat memiliki bias tersembunyi-persepsi bahwa setiap orang dapat melakukan yang terbaik saat bekerja dari rumah.
Berikut 4 (empat) jenis ruang kerja-dari-rumah yang umum untuk memahami berbagai pengalaman yang terkait dengan setiap ruang dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja orang:
Home Office
Beberapa orang memiliki “kemewahan” kamar khusus yang didedikasikan untuk bekerja. Itu sudah berfungsi sebelum pandemi tetapi diaktifkan sebagai ruang kerja utama saat bekerja dari rumah.
Zona Kerja
Ini adalah bagian dari ruang yang difungsikan untuk bekerja. Perabotan baru ditambahkan untuk mendefinisikannya sebagai area untuk bekerja dan membuatnya sefungsional mungkin.
Area Serbaguna
Furnitur dan ruang yang ada difungsikan untuk mendukung pekerjaan, serta aktivitas pribadi. Orang-orang meninggalkan alat dan komputer mereka di tempatnya sehingga tujuan awal ruang dikompromikan seiring waktu.
Set Up Sementara
Dengan sedikit modifikasi, ruang ini digunakan orang untuk melakukan pekerjaan dan aktivitas pribadi. Area kembali ke fungsi utamanya saat tidak digunakan untuk bekerja.
Mereka yang memiliki kondisi kerja yang lebih baik di rumah, cenderung memiliki sumber daya yang diperlukan seperti kursi dan meja ergonomis, serta alat teknologi untuk berkolaborasi , sehingga cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan rasa kesejahteraan yang lebih tinggi, yang keduanya memiliki korelasi dengan kinerja mereka.
Sementara itu, situasinya sangat berbeda dengan orang-orang yang bekerja di area serbaguna atau set-up sementara di rumah mereka. Mereka mengalami banyak gangguan, sehingga lebih sulit untuk fokus. Biasanya mereka cenderung tidak memiliki fasilitas kursi dan meja ergonomis. Ketidaknyamanan fisik merusak kesejahteraan mereka dan meningkatkan level stres, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat produktivitas dan rasa keterikatan.
Lalu strategi apa yang dapat dilakukan pimpinan untuk mengatasi masalah ini? Walaupun kondisi kerja di dalam rumah tidak sepenuhnya di bawah kendali organisasi, namun beberapa perusahaan memilih untuk membantu karyawannya untuk mendapatkan kursi dan meja ergonomis serta peralatan lain yang dibutuhkan. Perabot yang satu ini memiliki dampak besar pada tingkat stres dan kesejahteraan karyawan yang pada akhirnya mempengaruhi rasa keterikatan, produktivitas dan kinerjanya.
Ketika perusahaan memutuskan apa dan bagaimana mereka akan merangkul cara kerja hybrid, penting untuk diingat bahwa beberapa karyawan menanggung beban lebih berat daripada yang lain karena fasilitas bekerja di rumah yang tidak memadai. Mereka dapat mengambil langkah sekarang, sambil merencanakan strategi kembali ke kantor, untuk memastikan tempat kerja adalah penyeimbang, menawarkan kondisi dan fasilitas yang adil bagi semua orang.
Untuk konsultasi furnitur kerja ergonomis lebih lanjut dapat menghubungi hello@vinoti.co.id
*) Cek juga hasil survei Workplace After Pandemic : https://www.instagram.com/p/CTEWxget_qt/