Penerapan flexible working hour di Indonesia masih terbilang cukup minim. Sejauh ini, kebanyakan perusahaan start-up dan multinasional yang mengimplementasikan model kerja tersebut. Kebijakan jam kerja yang fleksibel pun ditujukan untuk menciptakan kondisi work life balance.

Flexible Working Hour dan Work From Home

Flexible working hour tidak berarti working from home. Seperti contoh adalah sebuah kantor beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 22.00 dengan jam kerja karyawan adalah 8 jam per hari. Artinya, karyawan boleh saja menyelesaikan pekerjaannya di kantor mulai pukul 12 siang hingga 8 malam.

Namun dalam beberapa kasus, sebuah perusahaan juga memiliki kebijakan work from anywhere bagi tiap pekerjanya. Selain bebas bekerja pukul berapa saja selama memenuhi yang disyaratkan, karyawan juga boleh bekerja dari mana saja—rumah, luar kota, dan lain-lain. Jika menerapkan sistem kerja ini, pihak HR perusahaan pun perlu membuat beberapa penyesuaian kebijakan dalam penilaian kinerja karyawannya.

Keuntungan Flexible Working Hour

Model kerja flexible working hour mulai banyak dilirik oleh instansi maupun perusahaan selain start-up dan multinational company. Pasalnya, hal ini dapat mengurangi beban opex instansi atau perusahaan tersebut. Dalam sebuah penelitian, sebesar 74 persen responden menyatakan kehidupan pekerjaan dan pribadi menjadi makin seimbang dengan penerapan Flexible Working Hour. Kebahagiaan responden pun meningkat sebesar 10 persen dengan adanya kebebasan mengatur jam kerja sendiri.

Hal ini pun akan berdampak positif bagi perusahaan. Riset di University of Warwick menemukan bahwa kebahagiaan karyawan dapat meningkatkan produktivitas hingga 12 persen. Keproduktivitasan inilah yang menjadi cita-cita bagi setiap perusahaan. Selain itu, kebahagiaan yang dirasakan oleh karyawan juga membuat mereka lebih kreatif, kolaboratif, dan setia pada perusahaan.

Cara Menjaga Flexible Working Hour Tetap Produktif

Dalam praktiknya, implementasi flexible working hour juga tidak selalu mulus terutama pada karyawan yang juga memanfaatkan fasilitas work from home. Ada banyak distraksi yang mungkin muncul dan justru menurunkan produktivitas. Guna meminimalkan risiko tersebut, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.

Menciptakan Ruangan yang Kondusif

Lingkungan fisik kerja juga memiliki pengaruh kuat terhadap produktivitas. Makin nyaman lingkungannya, makin produktif seseorang dalam mengerjakan tugasnya. Salah satu kenyamanan ini ditunjang dengan pemilihan mebel tepat seperti meja dan kursi kerja dengan mengedepankan sisi ergonomis. Furnitur kursi kerja yang tidak ergonomis akan membuat penggunanya menjadi cepat lelah, mengantuk, dan mengalami berbagai keluhan pada tubuhnya.

Memenuhi Kesepakatan Tim

Flexible working hour menjadi cukup menantang bagi pekerjaan yang membutuhkan kerja sama tim. Demi menjaga koordinasi tetap terjaga meski berada di tempat atau bahkan waktu yang berbeda, perlu dilakukan kesepakatan tertentu.

Tentunya, setiap anggota tim pun harus berkomitmen dalam memenuhi kesempatan tersebut. Jika diperlukan sanksi tertentu sebagai konsekuensi tidak dipatuhinya, maka tak perlu ragu untuk melakukannya.

Disiplin Penerapan Flexible Working Hour

Bekerja dengan waktu yang fleksibel adalah sebuah privilege sebab karyawan benar-benar diberi kebebasan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan pribadinya. Maka dari itu, individu yang memiliki kesempatan ini sebaiknya benar-benar bijak dalam menerapkannya.

Kebijakan flexible working hour mampu meningkatkan produktivitas karyawan sebagaimana yang telah dibuktikan melalui berbagai riset. Kendati demikian, sistem kerja ini juga memiliki tantangan tersendiri. Maka dari itu, karyawan juga perlu menyiapkan cara khusus untuk tetap menjaga produktivitasnya.

Nah itulah perbedaan antara Flexible Working Hour dan Work From Home. Meskipun penerapan keduanya dapat saja berbeda, namun keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Pada intinya perusahaanlah yang harus mengetahui cara kerja mana yang dapat diterapkan dengan baik dan memberikan produktivitas lebih terhadap perusahaan ke depannya.